Install Steam
login
|
language
简体中文 (Simplified Chinese)
繁體中文 (Traditional Chinese)
日本語 (Japanese)
한국어 (Korean)
ไทย (Thai)
Български (Bulgarian)
Čeština (Czech)
Dansk (Danish)
Deutsch (German)
Español - España (Spanish - Spain)
Español - Latinoamérica (Spanish - Latin America)
Ελληνικά (Greek)
Français (French)
Italiano (Italian)
Bahasa Indonesia (Indonesian)
Magyar (Hungarian)
Nederlands (Dutch)
Norsk (Norwegian)
Polski (Polish)
Português (Portuguese - Portugal)
Português - Brasil (Portuguese - Brazil)
Română (Romanian)
Русский (Russian)
Suomi (Finnish)
Svenska (Swedish)
Türkçe (Turkish)
Tiếng Việt (Vietnamese)
Українська (Ukrainian)
Report a translation problem
___________________________######_________
____________________________####__________
_____________________________##___________
___________________________######_________
__________________________#######_________
__####__________________#########_________
_######________________###_######_________
_######_______________###__######_________
__####_______________###___ ######_________
_____##################____ ######_________
_____##################+REP######________
______#################____######_________
_______###_______#####_____######_________
______###_______#####______######_________
_____###________#####______######_________
#######_________##########_###############
Walaupun dulunya dianggap sebagai penyimpangan dan pertanda masalah mental, masturbasi sekarang dianggap sebagai aktivitas seksual normal dan sehat yang menyenangkan, memuaskan, dapat diterima, dan aman.
Masturbasi hanya dianggap masalah ketika menghambat aktivitas seksual dengan pasangan, dilakukan di depan umum, atau menyebabkan tekanan signifikan pada orang tersebut.